Rumah Maya

#nulisrandom2017
Rumah maya, #nulisrandom2017

Rumah Maya : Cerita Juni [Hari ke-1] #NulisRandom2017

Ini bukan sebuah janji. Tapi anggaplah ini komitmen awal. Walau mungkin di satu titik aku akan alpa menuliskan cerita. Setidaknya bacalah yang kutuliskan kali ini.


Masih jam 22:06 malam ini. Masih ada 114 menit lagi sebelum hari berganti. Akan kugunakan untuk menuliskan sedikit dari banyak hal yang memenuhi ruang di otak kecilku.


Tentang rumah maya ini. Seingatku, sudah ada sejak November tahun kemarin. Kubiarkan kosong melompong. Hanya ada satu cerita singkat yang kubagi.


Rumah. Ini mungkin akan jadi rumah tempat aku bercerita padamu. Tentangmu, tentangku, atau tentang hal-hal yang kupikirkan. Hal-hal yang ingin kubagi padamu. Hal-hal yang mungkin tak akan pernah kau tau. Karena mungkin kau tak akan pernah menemukan rumah ini.


Kau yang sibuk. Kau yang selalu bilang tak ada waktu untuk memikirkan cinta. Apalagi sampai kalah oleh rindu. Kau, yang begitu kuat melawan terjangan badai kangen. Sesuatu yang membuatmu begitu berbeda denganku. Aku yang meletup-letup. Yang selalu rindu dan bising dengan kerinduanku. Aku yang selalu berkoar-koar dan tak mampu mengabaikan rindu meski hanya secuil.


Pada satu titik. Akhirnya aku memilih diam. Tak lagi mengabarkan perihal rindu yang menghujam jantung. Kau pun entah pura-pura tak peduli atau memang tak merasa ada yang kurang. Kau tetap saja begitu. Membatu.


Kita akhirnya sama-sama diam. Sesekali kau takluk. Hingga akhirnya tunduk. Menyerah pada rasamu sendiri. Lalu merengek meminta sua. Aku pun tak jarang demikian. Tapi kita lebih sering diam. Meski sama-sama mengaku sering merindu.


Kita yang merindu dalam diam. Walau tak benar-benar diam. Ada kau di sela-sela barisan huruf yang kurangkai. Ada kau di untaian doa yang selalu kupanjatkan. Ada kau di tiap-tiap asa yang kuimpikan. Dan aku percaya, ada aku yang diam-diam selalu mengisi ruang pikirmu.


Untuk kita yang terlalu angkuh pada rindunya sendiri, yang menjunjung tinggi ego masing-masing, rumah ini kubuat, menjadi tempat dimana aku membuka segala topeng ego dan juba keangkuhan.

Komentar

  1. Semangat untuk sellau mengisi rumah maya ini dnegan cerita2 indah. Saatnya berbagi tentang banyak hal yang baik kepada siapapun.

    BalasHapus
  2. Kisahnya hampir mirip denganku. Lebih banyak mengungkapkan kata rindu, tapi doi lebih banyak acuh walau mungkin kita merasakan hal yang sama.
    Cie… semangat ngeblognya ya mbak…
    *pesan buat diri sendiri juga, hheee

    BalasHapus
  3. Tentang cerita suka dan duka pasti akan melahirkan banyak cerita.
    Semoga rumah maya ini menjadi rumah terbaik tempat tinggal rangkaian kata-kata, walau dalam suka dan duka :D

    BalasHapus
  4. Rumah maya dan terbuka bagi siapapun yang ingin mengunjungi dan berbagi cerita. Semoga rumah maya nya mampu menginspirasi dan berbagi kebaikan ya. :D

    BalasHapus
  5. Huaaaaa aku mau nangis. Gagal #nulisrandom2017 di hari kedua. Sok sibuk banget aku kemarin. Begitu kerjaan selesai tahu-tahu udah jam 9 malam dan mata udah kunang-kunang. Ih aku curcol. Tadi sempat bingung, kok blog Diah beda. Ternyata ini tempat persembunyian Diah ya.

    BalasHapus
  6. Kita akhirnya sama-sama diam. Sesekali kau takluk. Hingga akhirnya tunduk. Menyerah pada rasamu sendiri. Lalu m


    ajak ngobrol lah mba, kl dia ga mau memulai coba dimulai dari mbaknya dulu hehe^kwmudian disambit

    selamat mengisi rumah maya nya mba, semangatt

    BalasHapus
  7. Sama nih mba. Rumah Maya saya sudah seperti second home di kehidupan saya mba.. rumah Maya tempat menuangkan segala ide dan sumpah serapah hehee

    BalasHapus
  8. Rumah Maya tempat untuk mencurahkan isi hati dan ide, siapa tahu dilihat orang dan menjadi inspirasi bagi orang lain. Jangan biarkan rumah itu kembali kosong!

    BalasHapus
  9. Membutuhkan konsisten dan tekad yang kuat untuk mencapai sesuatu. Termasuk dalam hal mengisi rumah maya.

    Tak jarang,
    sahabat-sahabat blogger membekali diri dengan membuat jadwal postingan untuk melatih si jari-jemari agar lebih konsisten.

    BalasHapus
  10. Ngomong-ngomong, janji sama komitmen bedanya apa ya? Suka bingung. hehe...
    Ayok tulis lagi.. rumah mayanya, Mba Diah! :)

    BalasHapus
  11. Mbak, bingung aku.. Niatnya pengen jadikan 'rumah' ini tempat berbagi dengannya, tapi trus kok ada kalimat yang menyatakan kalo doi ga bakal main ke sini? tulisannya untuk siapa, dong? Hihihi...

    BalasHapus
  12. Semoga makin kesini makin rajin ya mba mengisi rumah virtual yang telah di buat dengan susah payah ini. Jangan setengah setengah mendekor rumah mayanya ini

    BalasHapus
  13. kalau ini kisahnya tentang para laki laki..kamu nggak sendiri, xixixiix suamiku jg type yg begini..

    jarang blg sayang, baginya sayang itu tdk perlu diuangkapkan.. cukup dompet yg berbicara #eh

    btw isi aja rumahnya dgn apapun yang kamu mau dik, krn ysng punya rumah kan kamu ya.. so bebas lah diisi apa aja.. yg penting yg menghuninya betah。kapan kapan nanti mampir kesini lagi deh..

    jangan lupa sediain cireng ama teh manis hangat yak hahaahh

    makasih

    BalasHapus
  14. Ketika sudah suka menulis, aku juga suka merasa menyesal ketika meninggalkan rumah maya ini kosong tanpa disapa atau diisi. Lalu beralasan lagi sibuk banyak kerjaan. :(

    BalasHapus
  15. Sama banget kaya aku nulis di rumahku, blog aku... sebagai tempat curhat dan berbagi... walaupun kadang Alhamdulillah ada transferan nyempil dari rumah, bener-bener kaya rezeki...

    BalasHapus
  16. ini juga rumah keduaku, karena rumah ini, aku jadi sedikit banyak mengenal kalian yang suka bermain di rumahku baik dengan permisi atau tidak,
    rindu rasanya jika rumahku sepi tanpa kehadiran sosok kalian :)

    BalasHapus
  17. Wah..rumah Maya menjadi sumber inspirasi ya..bisa suka dan duka campur jadi satu di sini :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer